Jumat, 18 November 2011

Tulisan 1

Cara membangun perusahaan ada tiga yaitu :
1.      Membeli perusahaan yang telah di bangun
Banyak alasan mengapa sesorang memilih membeli perusahaan yang telah di bangun dari pada mendirikan atau merintis usaha baru, antara lain :
-          resiko lebih rendah
-          lebih mudah
-          memiliki peluang untuk membeli dengan harga yang lebih murah
Dengan membeli perusahaan yang telah di bangun akan muncul banyak peluang yang dapat dipertimbangkan oleh para wirausahawan,seperti membeli perusahaan yang sedang berkembang dengan harga layak akan meningkatkan kemungkinan kesuksesan,perusahaan yang telah dibeli memiliki tempat yang strategis. Namun membeli perusahaan yang telah dibangun tidak semulus yang dibayangkan,akan sangat mungkin para pembeli mengalami kerugian. Misalnya saja pemilik lama telah menciptakan citra yang buruk terhadap perusahaan sehingga menyebabkan inovasi sulit diterapkan,selain itu pula harga perusahaan yang terlalu mahal merupakan kesulitan dalam membeli perusahaan yang telah di bangun. Maka dari itu untuk mengurangi kerugian dalam membeli perusahaan yang telah dibangun harus dilakukan proses due diligence.
Proses due diligence adalah proses yang dilakukan dengan cara menganalisis da mengevaluasi perusahaan,yang memerlukan waktu yang sama dengan pengembangan perusahaan menyeluruh untuk perusahaan yang baru berdiri.
Keuntungan dalam membeli perusahaan yang telah di bangun :
1.      Perusahaan yang sudah sukses dapat terus sukses
2.      Perusahaan yang sudah ada mungkin dalam letak yang strategis
3.      Peralatan sudah terpasang dan kapasitas produktif telah diketahui
4.      Pemilik baru sudah bias menjalankan perusahaan tersebut
5.      Pembiayaan yang lebih mudah
Kerugian dalam membeli perusahaan yang telah di bangun
1.      Lokasi perusahaan yang tidak strategis
2.      Perubahan dan inivasi sulit diterapkan
3.      Piutang usaha lebih rendaj daripada pencatatan
4.      Harga perusahaan yang terlalu mahal
5.      Persediaan yang sudah kadaluarsa





2.      Memulai perusahaan baru
Kunci kesuksesan memulai suatu perushaan adalah berani menjadikan mimpi kita menjadi ide
bisnis yang nyata. Jangan pernah merasa takut gagal untuk memulai suatu perusahaan baru, karena kegagalan merupakan awal dari kesuksesan.
Pengalaman kerja pada masa lalu tentunya akan menentukan jenis usaha yang akan dimulai. Menjalankan usaha akan lebih mudah jika anda sudah mengenal produk jasa dan industrinya. Memulai  usaha baru dapat terasa lebih rumit jika anda mencoba melakukan keduanya pada saat yang bersamaan.
Langkah-langkah memulai perusahaan baru :
1.      Tentukan gagasan bisnis yang akan dikembangkan
Sesuaikan bisnis yang akan dikembangkan, minat yang dimiliki, namun tanpa meninggalakan factor peluanh pasar yang ada pada masyarakat. Banyaknya pengusaha sukses, karena mereka memilih bidang yang mereka sukai. Kita harus berusaha mengembangkan perusahaan dengan perasaan senang hati tanpa ada kejenuhan ataupun rasabosan yang sering muncul. Selain itu dapat juga memulai usaha baru yang belum pernah ada d pasaran sehingga terkesan unik dan menarik, atau membuka yang telah banyak dipasaran namun dengan peluang pasar yang lebih besar.
2.      Buatlah visi dan misi usaha
Sebuah perusahaan harus memiliki visi serta misi yang jelas, sehingga tujuan dan langkah usaha tersebut dapat terkonsep dengan baik untuk menunjang pengembangan perusahaan yang akan dibangun. Sekecil apapun usaha yang akan dijalankan, namun dengan adanya tujuan usaha mempengaruhi kinerja serta hasil yang akan diperoleh .
3.      Action
Mulailaih kita rencanakan perusahaan yang akan kita bangun dengan penuh keyakinan dan ketekunan , karena menjalankan sebuah usaha hingga mencapai kesuksesan membutuhkan perjuangan dan perjalanan yang cukup panjang dengan kerja keras yang harus dilakuakan.
4.      Selalu belajar dan lakukan pengamatan
Hal penting lainnya yaitu kita harus memperdalam pengetahuan mengenai semua hal yang berhubungan dengan bisnis yang kita jalankan, agar produk kita bias lebih inovatif.
5.      Siap menghadapi kegagalan
Membangun sebuah usaha sampai sukses tidaklah mudah, selalu ada hambatan serta resiko kegagalan hamper selalu ada dalam setiap usaha. Untuk itu sebaiknya kita harus selalu berfikir positif terhadap hambatan serta kegagalan yang mungkin akan dialami, karena dalam setiap kesulitan pasti ada kemudahan jika kita mau bekerja keras.
3.      Membeli hak lisensi (waralaba/franchising)
Waralaba adalah hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.

Beberapa tips yang digunakan dalam membeli hak lisensi (waralaba/franchising)
1.      Pilihlah waralaba yang benar-benar menarik minat anda
2.      Mencari informasi tentang waralaba yang akan anda pilih
3.      Menganalisis produknya dengan cermat
4.      Mempunyai strategi saat menghadapi hambatan
5.      Mempelajari draft kontrak yang akan diajukan
Keuntungan waralaba/franchising :
1.      Percepatan perluasan usaha, dengan modal relative rendah
2.      Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
3.      Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
4.      Menggantikan kebutuhan personal Franchistor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
5.      Pemilik perusahaan bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha.
Kerugian membeli hak lisensi (waralaba/franchising) :
1.      Kewenangan perusahaan di tangan Franchisee
2.      Perlu perubahab paradigm (paradigm shift) atas materi yang dijual
3.      Untuk membentuk system yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis
Penyebab kegagalan membeli hak lisensi (waralaba/franchising) :
1.      Franchisor serakah memungut franchise fee
2.      Monitoring yang lemah
3.      Keslahan merekrut franchisee
4.      Kelemahan pada divisi R & D
5.      Perjanjian yang tidak tegas dan jelas
6.      System operasional yang terlalu rumit

            Contoh perusahaan franchising :
1.      Alfamart
2.      KFC
3.      Batagor  yunus
4.      Mom’s pizza
5.      Mie ayam kota



Tidak ada komentar:

Posting Komentar